Samarinda – Sekretaris Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Provinsi Kalimantan Timur Haidar Fathoni mengatakan Perpani Kaltim bertekad mempertahankan prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/ di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 2028 mendatang.
“Kami akan menerapkan berbagai strategi sebagai upaya mempertahankan prestasi di PON ke XXII di NTT dan NT,” katanya di Samarinda, Senin (18/11).
Ia mengatakan hasil gemilang di PON XXI adalah buah dari kerja keras dan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait, terutama melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim.
Lanjutnya tim panahan Kaltim Adzraa Aathirah, Nola Abrillia, dan Rohani Sephia mendulang emas di nomor compound beregu putri pada PON XXI di Aceh-Sumatera Utara 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
“Pencapaian prestasi di PON tersebut sangat luar biasa, sehingga hal ini tentu kami syukuri. Namun, tantangan ke depan jauh lebih berat, maka kami juga terus melakukan berbagai upaya dan menyusun strategi agar prestasi ini setidaknya bisa bertahan” katanya.
Haidar.menegaskan target Perpani Kaltim di PON 2028 mendatang adalah prestasi emas harus dipertahankan, sehingga persiapan dan pematangan terus dilakukan sejak dini.
“Kami berharap perolehan dua emas di PON kali ini minimal tidak turun, dan ke depannya bisa terus meningkat. Kita harus selalu optimis,” ujar Haidar.
Menurutnya, langkah demi langkah terus dilakukan untuk mencapai hasil yang lebih baik, sehingga pembinaan fisik, teknik, hingga penguatan mental atlet pun terus mendapat perhatian pihaknya.
Pelatda selama enam bulan yang dijalankan menjelang PON 2024, hal itu menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan, sehingga berbagai pola seperti itu atau yang mirip seperti pelatda pun menjadi perhatian pihaknya untuk dilakukan kembali.
Haidar mengingatkan cabang olahraga (cabor) tidak boleh bergantung sepenuhnya pada dukungan pemerintah, karena dukungan pemerintah bersifat stimulan, rangsangan untuk mendorong cabor meningkatkan prestasi, sehingga kemandirian yang diutamakan.
“Cabor harus bisa mandiri, termasuk mandiri dalam mencari dukungan dari berbagai pihak, baik melalui sponsor maupun bapak angkat. Langkah semacam ini yang terus dicari selanya,” ujar Haidir.(Gof/Adv)