Samarinda – Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading menegaskan pihanknya berupaya mengembalikan kejayaan Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) yang sempat menjadi pusat lahirnya atlet-atlet muda berprestasi.
“Upaya mengembalikan kejayaan SKOI sebagai lumbung prestasi olahraga daerah ini terus dilakukan melalui evaluasi menyeluruh dan pelibatan berbagai pihak,” katanyadi Samarinda, Rabu (20/11).
Ia mengatakan, Dispora Kaltim segera menggelar rapat bersama berbagai pihak, dikoordinir oleh bidang kesra untuk mencarikan solusi agar SKOI bisa bangkit kembali, seperti saat dicetuskan oleh mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek, SKOI sebagai lumbung atlet prestasi Kaltim.
Rasman mengakui kualitas SKOI mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya beragam, mulai dari kejenuhan pelatih hingga kurangnya kegiatan uji tanding atau try out di luar daerah. Selain itu, keseimbangan antara teori dan praktik dalam pembinaan atlet juga menjadi sorotan.
“Jangan-jangan ada yang salah dalam pengelolaannya, atau mungkin karena kurangnya try out baik di luar provinsi maupun di luar negeri. Semua ini akan kita evaluasi bersama. SKOI ini milik kita bersama, jadi harus kita carikan solusinya,” ujar Rasman.
Ia menegaskan, perbaikan SKOI melibatkan Disdikbud Kaltim, yang saat ini memiliki kewenangan atas pengelolaan SKOI, serta cabang olahraga yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim.
Untuk diketahui SKOI Kaltim, didirikan pada 2011 di bawah Dispora Kaltim, telah melahirkan atlet-atlet berprestasi nasional dan internasional. Salah satu nama besar adalah Iqbal Chandra Pratama, pesilat Kaltim yang meraih medali Asian Games 2018.
Perubahan regulasi melalui Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 mengalihkan kewenangan pengelolaan SKOI ke Disdikbud. (Gof/Adv)