Atlet DBON Kaltim torehkan banyak prestasi berkat pembinaan intensif

Loading

Open Tournament Angkat Besi Piala Gubernur Kaltim 2024 pada 16-20 Oktober lalu di Gedung Serba Guna Gelora Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda (Foto: Dok)

Samarinda – Sejumlah atlet Desain Besar Olahraga Nasional Provinsi Kalimantan Timur (DBON Kaltim) banyak menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan, berkat pembinaan intensif yang dilakukan, sehingga membuat pengurus dan pelatih makin bersemangat membina.

Atlet yang berhasil meraih prestasi diantara pada 2024  atlet muda Danish Alba Dhiyaulaq, Rafif Kharisma Akbar, Arsiyah Sity Noor Fhatimah, Reski Amelia, M Wildan Wafi, dan Awang Muhammad Raditya, yang berhasil membawa pulang total 16 medali, terdiri dari 7 emas, 6 perak, dan 3 perunggu dalam Borneo 9 yang dipusatkan di Balikpapan.

Kemudian dalam Open Tournament Angkat Besi Piala Gubernur Kaltim 2024 pada 16-20 Oktober lalu di Gedung Serba Guna Gelora Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda, diikuti sebanyak 78 atlet muda dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.

Pada turnamen tersebut, atlet angkat besi putra dan putri DBON Kaltim sukses meraih tujuh medali, terdiri dari dua emas, satu perak, dan empat perunggu. Semua medali ini diperoleh oleh atlet yang masih berusia di bawah 14 tahun.

Pelatih angkat besi DBON Kaltim Widodo, mengungkapkan kebanggaannya atas hasil yang dicapai para atlet, mengingat mereka baru menjalani pelatihan selama kurang dari lima bulan.

“Atlet DBON Kaltim baru bergabung pada Mei 2024, dan perkembangan mereka sangat menjanjikan, terbukti dengan perolehan medali di turnamen ini,” ujar Widodo.

Dua medali emas diraih oleh Ernest di kelas 61 kilogram dan Harit di kelas 49 kilogram. Sementara itu, medali perak diraih oleh Daniel di kelas 45 kilogram.

Pada kategori putri, Raffah (kelas 49 kilogram), Keysa (kelas 45 kilogram), Aqila (kelas +45 kilogram), dan Fildzah (kelas 35 kilogram) masing-masing menyumbangkan medali perunggu.

“Mereka semua masih berusia di bawah 14 tahun,” tambah Widodo.

Widodo, yang akrab disapa Dodo, menyebutkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari program latihan intensif dan dukungan suplemen selama masa pelatihan di asrama.

Namun, ia juga menyoroti pentingnya penambahan pelatih untuk meningkatkan efektivitas latihan.

“Saat ini kami membutuhkan lebih banyak pelatih. Latihan akan lebih maksimal jika ada dukungan tambahan dari segi pelatihan,” jelasnya.(Gof/Adv)