Makin sering sosialisasi makin besar peluang menemukan bibit atlet unggul

Loading

Kabid Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim AA Bagus Saputra Sugiarta usai jumpa pers beberapa waktu lalu di ruang Wiek Diskominfo Klatim (foto: Dok)

Samarinda – Kabid Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim AA Bagus Saputra Sugiarta menegaskan makin sering dilakukan sosialisasi pencarian bakat atlet  ke sejumlah lokasi, maka makin besar pula peluang menemukan bibit atlet unggul  termasuk atlet disabilitas, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI).

“Kami yakin, semakin banyak sosialisasi yang dilakukan, maka semakin besar pula peluang menemukan bibit unggul. Itulah yang kami lakukan kerja sama dengan NPCI Kaltim untuk melakukan regenerasi,” katanya di Samarinda, Kamis.

Ia mengatakan regenerasi harus menjadi fokus bagi pihak terkait, ia juga telah melakukan diskusi dengan Ketua NPCI Kaltim tentang berbagai hal, salah satunya tentang bagaimana mempersiapkan generasi penerus atlet-atlet disabilitas ke depan.

Bagus mengungkapkan bahwa NPCI Kaltim pun telah melakukan sosialisasi ke Sekolah Luar Biasa (SLB) di berbagai daerah, bahkan para guru olahraga pun dilibatkan dalam pencarian bakat.

“Guru-guru di SLB berperan dalam menemukan bakat-bakat olahraga. Ada kriteria tertentu dalam pemilihan atlet, dan sosialisasi ini sangat penting untuk memastikan prosesnya berjalan baik,” di Samarinda, Jumat.

Menurutnya Dispora Kaltim juga mengapresiasi inisiatif NPCI dalam mengajak langsung penyandang disabilitas untuk mengenal dan tertarik pada dunia olahraga, karena pengenalan merupakan langkah awal untuk menyukai di cabor yang diminati.

Hal ini dilakukan karena pembinaan olahraga bagi penyandang disabilitas terbilang masih minim, sehingga ia terus mendorong dilakukan perekrutan bibit baru dan pembinaan secara rutin, karena disadari bahwa pencarian bakat dilanjutkan dengan pembinaan merupakan hal penting untuk meraih prestasi.

“Apalagi semangat dan perjuangan para atlet yang berlaga di Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVII Solo Oktober 2024 menjadi sorotan positif, mengingat sejumlah prestasi yang diraih Kaltim berkat dukungan dari dinas pemuda dan olahraga setempat.

Sementara itu, upaya regenerasi atlet disabilitas hingga kini masih tergolong sulit, yakni kesulitan mencari bibit baru akibat letak geografis Kaltim yang terpencar, sehingga diperlukan perhatian lebih untuk mencetak bibit unggul di masa mendatang.

Bagus Saputra Sugiarta, menegaskan akan pentingnya melanjutkan semangat yang telah ditunjukkan oleh para atlet di Peparnas Oktober lalu, sehingga terjadi regenerasi. (Gof/Adv)